Kepedulian Jurusan Teknik Mesin FT Unesa Pada Masyarakat Terdampak COVID-19

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers di Graha BNPB menyatakan bahwa jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sampai hari Sabtu (30/5/2020) bertambah menjadi 25.773 kasus, untuk wilayah Provinsi Jawa Timur tercatat total kasus Covid-19 terkonfirmasi mencapai 4.613 kasus, sedangkan untuk wilayah Surabaya telah mencapai 2294 kasus. Bahaya Covid-19 yaitu transmisi yang cepat dan lebih mudah dibandingkan wabah SARS yang pernah melanda dunia pada tahun 2003. Virus corona menyerang saluran pernapasan manusia. Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah
untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini diantaranya pemberlakuan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Surabaya merupakan salah satu kota
yang menerapkan PSBB jilid 3 sampai tanggal 8 Juni 2020. Fakta yang tidak dapat
dipungkiri adalah perputaran ekonomi masyarakat menurun drastis setelah
diterapkannya kebijakan sosial atau physical distancing, pembatasan perjalanan,
dan penutupan berbagai destinasi pariwisata. Akibatnya, berbagai sektor ekonomi
terdampak, seperti transportasi, jasa, perdagangan, dan keuangan. Belum lagi
secara psikologis ada masyarakat yang melakukan aksi panic buying sehingga
sejumlah kebutuhan menjadi langka di pasaran dan mahal. Efeknya pun cukup
terasa pada penurunan daya beli masyarakat. Atas dasar hal tersebut di atas, maka perlu gerakan gotong royong untuk membantu masyarakat
terdampak agar beban mereka sedikit berkurang.
Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Gresik memberikan dampak bagi
pekerja. Alasannya, terjadi penambahan angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan
dirumahkannya sejumlah pekerja. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Timur
Himawan Estu Bagijo mengungkapkan secara keseluruhan di Jawa Timur,
tercatat ada penambahan pekerja terkena PHK sebesar 5.348 orang selama satu
pekan terakhir. Sementara untuk wilayah Surabaya Raya, Disnakertrans Jawa Timur
mencatat ada 71 orang terkena PHK. Himawan menyebut PHK paling banyak disumbang
dari sektor retail dengan persentase mencapai 18,98 persen, kemudian industri
pengolahan kayu 16,49 persen, jasa dan sosial kemasyarakatan 15,30 persen,
hotel dan restoran 12,60 persen, manufaktur 11,22 persen, serta alas kaki 5,65 persen.
Dampak PSBB tak hanya menyebabkan PHK, tetapi juga
karyawan dirumahkan. Tercatat selama sepekan terakhir PSBB ada 59 pekerja
dirumahkan. Dengan begitu, total sampai sekarang pekerja dirumahkan ada 32.403
orang. Pekerja yang paling banyak dirumahkan adalah dari sektor perhotelan dan
restoran, sebesar 32,22 persen. Selain perhotelan dan restoran, sektor usaha
lain yang harus merumahkan karyawan akibat Covid-19 adalah alas kaki diangka
31,11 persen, kemudian tekstil dan garmen 14,66 persen, pariwisata 6,02
persen, manufaktur 3,49 persen, retail 3,69 persen, serta baja dan logam 2,79 persen.
Angka PHK dan pekerja dirumahkan ini akan terus bergerak karena pandemi
Covid-19 masih berlkangsung sampai saat ini.
Pihak mitra dalam
kegiatan ini yaitu Panti Pelajar Muslim Yatim Piatu - Yayasan
Permata Insani yang beralamat di Jl. Tenggilis
Kauman IV/29F Surabaya, Telp. (031) 848438 dan memiliki 65 anak yatim piatu. Di era pandemi covid-19 seperti
saat ini, pihak pengelola panti sangat berharap adanya bantuan dalam bentuk
apapun dari berbagai pihak untuk mencukupi kebutuhan operasional panti. Berdasarkan
penjelasan dari pihak mitra, kebutuhan utama yang harus tercukupi yaitu
sembako. Sembako ini menjadi kebutuhan utama yang menjadi perhatian utama
karena tanpa sembako maka anak panti akan kelaparan karena kebutuhan makanan
tidak terpenuhi sehingga bisa menyebabkan sakit. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi pihak mitra maka Jurusan Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya tergerak untuk membantu pihak
mitra melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat swadana Fakultas Teknik. Target
yang ingin dihasilkan dari pelaksanaan program ini adalah meringankan beban
pihak mitra dalam menghadapi pandemi covid-19. Berdasarkan hasil dicapai dari kegiatan ini yaitu tim pelaksana telah
menyalurkan sembako kepada pihak mitra. Antusias pihak sangat positif karena
pada kondisi pandemic seperti ini, adanya kegiatan seperti sangat membantu
pihak mitra dalam memenuhi kebutuhan sembako sehari-hari yang menjadi kebutuhan
pokok. Hal ini tentunya memberikan rasa tentram sehingga imun dan kesehatan
tubuh tetap terjaga. “Sembako
merupakan kebutuhan utama yang menjadi perhatian utama karena tanpa sembako
maka anak panti akan kelaparan karena kebutuhan makanan tidak terpenuhi
sehingga bisa menyebabkan sakit. Adanya kegiatan
ini secara tidak langsung telah memberikan rasa aman dan tentram bagi mitra
sehingga dapat menjaga imun tubuh agar tidak turun.” kata Wahyu Dwi Kurniawan
selaku ketua pelaksana kegiatan.